Sabtu, 04 Desember 2010

BEDAPAT



Samarinda, 5 Desember 2010
Baru ada laporan dari Riduansyah kalau dia ketemu si Zack di Sendawar. Pertemuan katanya dadakan. Si Riduan numpang lewat dan si Zack kebetulan ada disekitar jalur Riduan lewat. Pertemuan ini sendiri tidak di ketahui tanggal pastinya tapi masih dalam bulan November 2010. Smoga pertemuan-pertemuan kecil seperti ini dapat menjalin tali silaturahim antara sesama jenis maupun berlainan jenis kelas Fisika angkatan lulus 1988.

Senin, 06 September 2010

REUNI 2010

Ramadhan 2010 kali ini di hadiri beberapa fans berat reuni antara lain :
1. Teddy Tarmiji (Aheng)
2. Liong
3. Yoyon
4. Risnawati
5. Vivi
6. Epin dan Keluarga
7. Rusman
8. Jerry Regomal

Beberapa peserta ingin hadir, karena halangan tak sempat, salah nomor SMS, anak sakit (memang musim), kejauhan, kelupaan atau sengaja lupa, dan sengaja tidak hadir. Namun demikian acara sukses dengan tidak membuat repot tuan rumah.

Acara di adakan tanggal 6 September 2010 di Waroeng Joeanda, Jl. Juanda, Samarinda.

Terima Kasih kepada teman-teman yang tinggal jauh di seberang sana yang telah menjadi sponsor, juga teman-teman yang telah mengikuti acara dengan sponsornya sehingga dengan demikian panitia tidak nombok. Dan smoga rezeki-nya tambah banyak untuk menjadi sponsor tetap acara reuni. Amin.

PS : Foto menyusul ..

Selasa, 22 Juni 2010

Proyek SMAN 2 Kurang Rp 6 M

SAMARINDA – Proyek pembangunan gedung SMAN 2 Samarinda mandek. Komisi III DPRD Samarinda menggelar hearing dengan Dinas Cipta Karya dan Tata Kota (Disciptakot) membahas hal tersebut, Selasa (22/6) besok.
Proyek yang tinggal 30 persen rampung itu memerlukan dana Rp 16 miliar. Dana Rp 10 miliar sudah teratasi lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Murni. Sementara kekurangan Rp 6 miliar akan diusulkan dalam APBD Perubahan.

Hal itu disampaikan Narimo, anggota Komisi III Minggu (20/6) kemarin. “Dalam hearing akan dibicarakan item-item pekerjaan yang akan dilakukan sesuai anggaran yang ada. Selain itu juga usulan dana menutupi kekurangan melalui APBD P,” terangnya.
Kemungkinan yang akan dikerjakan terlebih dulu adalah finishing gedung laboratorium dan ruang belajar (kelas).
Pembangunan sekolah berstatus Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) ini hanya menyisakan sedikit pekerjaan, terutama finishing berbagai item bangunan.

Proyek ini sekarang telah memasuki tahapan tender ulang. Sekadar mengingatkan, proyek pembangunan gedung SMAN 2 macet karena kaburnya kontraktor pelaksana PT Yurdha Adhi Senggara (YAS). Proyek yang dimulai 5 Mei 2008 lalu ini harusnya selesai dalam waktu satu tahun. Tapi hingga pertengahan 2010 ini belum juga tuntas.
Ketua Komisi III, Samsul Bahri meminta Disciptakot segera melakukan tender ulang agar proyek dapat dilanjutkan. “Saya harap kontraktor yang terpilih nanti yang benar-benar profesional,” katanya. Ia menjelaskan, kontraktor profesional adalah yang tidak bergantung kepada dana APBD dalam mengerjakan proyek. (*/wwn) (KaltimPost, 21 Juni 2010)

Proyek SMAN 2 Kurang Rp 6 M

SAMARINDA – Proyek pembangunan gedung SMAN 2 Samarinda mandek. Komisi III DPRD Samarinda menggelar hearing dengan Dinas Cipta Karya dan Tata Kota (Disciptakot) membahas hal tersebut, Selasa (22/6) besok.
Proyek yang tinggal 30 persen rampung itu memerlukan dana Rp 16 miliar. Dana Rp 10 miliar sudah teratasi lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Murni. Sementara kekurangan Rp 6 miliar akan diusulkan dalam APBD Perubahan.

Hal itu disampaikan Narimo, anggota Komisi III Minggu (20/6) kemarin. “Dalam hearing akan dibicarakan item-item pekerjaan yang akan dilakukan sesuai anggaran yang ada. Selain itu juga usulan dana menutupi kekurangan melalui APBD P,” terangnya.
Kemungkinan yang akan dikerjakan terlebih dulu adalah finishing gedung laboratorium dan ruang belajar (kelas).
Pembangunan sekolah berstatus Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) ini hanya menyisakan sedikit pekerjaan, terutama finishing berbagai item bangunan.

Proyek ini sekarang telah memasuki tahapan tender ulang. Sekadar mengingatkan, proyek pembangunan gedung SMAN 2 macet karena kaburnya kontraktor pelaksana PT Yurdha Adhi Senggara (YAS). Proyek yang dimulai 5 Mei 2008 lalu ini harusnya selesai dalam waktu satu tahun. Tapi hingga pertengahan 2010 ini belum juga tuntas.
Ketua Komisi III, Samsul Bahri meminta Disciptakot segera melakukan tender ulang agar proyek dapat dilanjutkan. “Saya harap kontraktor yang terpilih nanti yang benar-benar profesional,” katanya. Ia menjelaskan, kontraktor profesional adalah yang tidak bergantung kepada dana APBD dalam mengerjakan proyek. (*/wwn) (KaltimPost, 21 Juni 2010)

Rabu, 09 Juni 2010

MINUTES MEETING

LAGI TENTANG SMAN 2 SAMARINDA

Pembangunan gedung baru SMAN 2 Samarinda di Jalan Kemakmuran masih menunggu proses birokrasi. Untuk dapat melakukan tender ulang, Dinas Cipta Karya dan Tata Kota (Disciptakot) harus mengirim surat permohonan lebih dulu ke Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda. Tapi sudah dua kali surat dilayangkan, belum ada respon balik. Disciptakot dicuekin Sekkot.

Pelaksana Harian (Plh) Kadisciptakot, Sofyan Supriyadi mengatakan, ada edaran dari Sekkot bahwa untuk tertib administrasi, pihak yang akan melakukan tender harus mengirimkan surat permohonan (izin) ke Sekkot. “Untuk itu kami mengirimkan surat pertama sekitar pertengahan Mei lalu,” ujarnya.
Karena tidak ada respon, surat kedua dilayangkan awal Juni lalu. “Bahkan saya langsung bertemu Sekkot (Fadly Illa, Red.) menyampaikan surat tersebut,” katanya. Saat itu, lanjut Sofyan, Sekkot memang langsung mengomunikasikan dengan staf. “Tapi tidak tahu kenapa sampai saat ini belum ada balasan,” ujarnya.
Sofyan mengatakan, sebenarnya menginginkan proyek pembangunan gedung SMAN 2 segera dirampungkan, karena terkait kepentingan ratusan siswa mendapatkan hak pendidikan. “Saya juga sedih sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD, Samsul Bahri mengatakan, miskomunikasi semacam itu tidak perlu terjadi. “Pak Sofyan juga ada baiknya mengirim tembusan surat tersebut ke kami (Komisi III, Red.), jadi kalau ada kendala seperti ini kami bisa membantu,” katanya.
Samsul sebelumnya mengatakan Komisi III akan segera memanggil Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Ali Fitri untuk hearing soal proyek-proyek mangkrak di Samarinda, termasuk SMAN 2. Namun, Selasa (8/6) tadi, dia mengatakan akan memanggil pula Sekkot Fadly Illa agar jelas apa sebab mangkraknya proyek. (*/wwn) (Kaltimpost 09 Juni 2010)

Jumat, 19 Maret 2010

Proyek SMAN 2 Terancam Dihentikan

Kamis, 18 Maret 2010 , 09:02:00
Hari Ini Hearing DPRD dan Disciptakot Bahas Selisih Anggaran

SAMARINDA – Persoalan ketidaksesuaian anggaran pembangunan gedung SMAN 2 dan SMAN 3 dalam APBD Samarinda 2010, dengan proses pelelangan dinilai bentuk pelanggaran terhadap peraturan daerah (Perda).

Anggota Komisi IV DPRD Samarinda Choirul Huda mengatakan, Pemkot Samarinda harus menjelaskan ketidaksesuaian anggaran yang paguhnya hanya Rp 6 miliar kemudian membengkak menjadi 15 miliar. “Anggaran disahkan dengan perda, sehingga saat ada selisih anggaran, dipastikan pelanggaran perda,” kata Choirul Huda, kemarin.

Untuk itulah, Ketua Fraksi PAN Samarinda ini meminta Pemkot Samarinda bertanggung jawab dengan adanya selisih. Masalahnya, belum ada alasan yang konkret kenapa bisa ada selisih. Selain itu, saat proses pelelangan dilaksanakan, dana pembangunan dua sekolah negeri tersebut tidak sesuai pagu anggaran yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Samarinda 2010. “Kalau sudah ditetapkan dan realisasainya beda, berarti ada yang tidak beres. Makanya, Pemkot Samarinda harus bertanggung jawab dan dewan menjalankan tugas sebagai kontroling,” sambungnya.

Dalam nota APBD, SMUN 2 hanya dianggarkan Rp 6 miliar sedangkan pengumuman pelelangannya mencapai Rp 15 miliar. Sama halnya denga proyek pembangunan SMUN 3, pagu di APBD disebutkan hanya Rp 5 miliar, saat lelang dibuka, tiba-tiba angkanya mencapai Rp 8 miliar. "Jangan sampai terjadi kesalahan anggaran Samarinda yang terus berulang-ulang oleh Pemkot Samarinda. Dan, kekeliruan harus dijelaskan sampai tuntas,” harapnya.

Agar semuanya bisa jelas, lanjut dia, Komisi IV DPRD Samarinda mengundang Dinas Cipta Karya dan Tata Kota (Disciptakot) Samarinda untuk membeberkan alasan selisih anggaran.Hasilnya hearing yang digelar di DPRD Samarinda, Kamis (18/3) hari ini. Hasilnya akan dikaji untuk menentukan langka selanjutnya. “Kalau melihat kronologinya, sudah ada pelanggaran perda. Namun semuanya akan ditentukan setelah hearing,” ungkapnya diamini H Pammu Lahide, anggota Komisi IV DPRD Samarinda lainnya.

Senada, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sukamto menyebutkan, dalam kasus pembangunan SMAN 2 dan SMAN 3 sudah jelas melanggar perda dan Pemkot Samarinda tidak transparan. Seharusnya, lanjut dia, harus ada koordinasi ketika ada pembengkakan. Tapi, ternyata sudah ada pemenang tender dulu.

Padahal belum ada koordinasi dengan legislatif. “Kalau terbukti melanggar, proyek dan pemenang tender bisa dibatalkan. Pokoknya, hearing harus ada kesimpulan agar masyarakat, terutama DPRD Samarinda sebagai wakil rakyat mengetahui dan bisa mempertanggung jawabkan,” timpal, politis asal Partai Demokrat ini.(art)

Selasa, 02 Februari 2010

Menengok Kondisi SMAN 2 Samarinda Enam Kelas Tanpa Kaca, Mushola Jadi ‘Kelas’

Kaltimpost, Selasa, 02 Februari 2010 , 08:39:00
Bagi yang pertama kali melintas di Jl Kemakmuran mungkin tak menyangka, gedung SMAN 2 hanyalah sebuah bangunan dengan rangka besi yang belum dicor.

Plang sekolah sedikit ‘tersembunyi dari pintu masuk, dengan pagar pembatas seadanya. Letak SMAN 2 berhadapan dengan gedung Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim yang juga masih dalam proses pembangunan. Tak seperti sekolah pada umumnya, tak ada gerbang atau pintu masuk. Jalan masuk ke dalam lebarnya sekitar 2 meter, inipun terhalang puluhan sepeda motor yang parkir. Di dalam, sebelah kiri ada ruangan mushola berukuran 6X6 meter, puluhan siswa tengah duduk ‘lesehan’ menyimak materi dari Guru.
“Ruangan kami gunakan untuk proses belajar mengajar pendidikan agama, dan kadang rapat-rapat kecil,” kata Plh Kepala Sekolah SMAN 2 H Syarifuddin Spd Map.
Lebih ke dalam, bangunan lama sejak SMAN 2 didirikan tahun 1981 masih digunakan. Untuk ruang dewan guru, dan satu lab komputer. Fasilitas yang ada pun ala kadarnya.
Ironi memang, 885 siswa SMAN 2 'dipaksa' belajar di ruang yang belum layak untuk ditinggali. Padahal, SMAN 2 dikenal sebagai salah satu SMA favorit di Samarinda. Bahkan sekolah ini memiliki banyak prestasi membanggakan di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional.
Awalnya, rencana pembangunan gedung baru oleh Pemkot pada Juli 2008 lalu menjadi kabar gembira pihak sekolah. Namun kini gedung tambahan 2 lantai dengan anggaran Rp 14,7 miliar dari APBD Kota Samarinda belum jelas kelanjutannya. Sejatinya, pihak kontraktor PT Yurdha Adhi Senggara sudah merampungkan gedung SMAN 2 pada 5 November lalu. Namun hingga berakhirnya masa kontrak kedua yang diperpanjang selama tiga bulan hingga November itu, juga tak mampu memberikan progress yang maksimal. Di lapangan, hingga kini pembangunannya terkesan jalan di tempat. Masih banyak rangka besi yang belum dicor hingga kini. Kalau pun ada kelas yang sudah jadi, suasananya masih ala kadarnya. Dari 28 kelas yang dibangun, baru 18 yang terpakai. Enam ruangan yang kini digunakan untuk proses belajar mengajar di lantai 2 belum memiliki pintu dan jendela kaca. Ruang dewan guru di lantai ini pun hanya disekat triplek. Kegiatan belajar mengajar bagi 885 siswa saat ini hanya memakai 22 ruangan, 18 ruangan berstatus pinjaman dari gedung baru yang belum rampung pekerjaanya, dan 4 ruangan dari gedung lama.
"Kami sudah mengatisipasi beberapa masalah, seperti memasang kanopi agar air tidak masuk. Hanya saja ruangan baru di lantai 2 belum mempunyai pintu dan kaca sehingga proses belajar mengajar terkadang terganggu suara dari luar," kata Syarifuddin sembari menyebut ada 73 guru yang mengajar di SMAN 2. Dari jumlah itu, 55 guru berstatus PNS, 18 guru lagi adalah tenaga honorer.
Syarifuddin menyatakan, pihak sekolah siap melaksanakan Ujian Nasional (UN) Maret mendatang bagi sekitar 296 siswa gabungan dari beberapa sekolah. Seperti diketahui, SMAN 2 menjadi sub rayon dan membawahi 9 sekolah yang ada di Samarinda. Untuk UN Maret mendatang, pihak sekolah menyiapkan 17 ruangan untuk menampung 296 siswa yang akan mengikuti Ujian akhir. Rinciannya, 261 siswa SMAN 2, 22 siswa dari SMA 16 dan 13 siswa dari SMA Al Mesra.
"Rencananya kami akan mengadakan try out persiapan UN pada 17 Februari nanti," katanya.
"Kami telah mendapat bantuan kursi dari disdik (Dinas Pendidikan), kalau tidak di bantu, kami tidak tau gimana. Saat ini ada 240 kursi plastik baru," tambahnya.