Selasa, 02 Februari 2010

Menengok Kondisi SMAN 2 Samarinda Enam Kelas Tanpa Kaca, Mushola Jadi ‘Kelas’

Kaltimpost, Selasa, 02 Februari 2010 , 08:39:00
Bagi yang pertama kali melintas di Jl Kemakmuran mungkin tak menyangka, gedung SMAN 2 hanyalah sebuah bangunan dengan rangka besi yang belum dicor.

Plang sekolah sedikit ‘tersembunyi dari pintu masuk, dengan pagar pembatas seadanya. Letak SMAN 2 berhadapan dengan gedung Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim yang juga masih dalam proses pembangunan. Tak seperti sekolah pada umumnya, tak ada gerbang atau pintu masuk. Jalan masuk ke dalam lebarnya sekitar 2 meter, inipun terhalang puluhan sepeda motor yang parkir. Di dalam, sebelah kiri ada ruangan mushola berukuran 6X6 meter, puluhan siswa tengah duduk ‘lesehan’ menyimak materi dari Guru.
“Ruangan kami gunakan untuk proses belajar mengajar pendidikan agama, dan kadang rapat-rapat kecil,” kata Plh Kepala Sekolah SMAN 2 H Syarifuddin Spd Map.
Lebih ke dalam, bangunan lama sejak SMAN 2 didirikan tahun 1981 masih digunakan. Untuk ruang dewan guru, dan satu lab komputer. Fasilitas yang ada pun ala kadarnya.
Ironi memang, 885 siswa SMAN 2 'dipaksa' belajar di ruang yang belum layak untuk ditinggali. Padahal, SMAN 2 dikenal sebagai salah satu SMA favorit di Samarinda. Bahkan sekolah ini memiliki banyak prestasi membanggakan di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional.
Awalnya, rencana pembangunan gedung baru oleh Pemkot pada Juli 2008 lalu menjadi kabar gembira pihak sekolah. Namun kini gedung tambahan 2 lantai dengan anggaran Rp 14,7 miliar dari APBD Kota Samarinda belum jelas kelanjutannya. Sejatinya, pihak kontraktor PT Yurdha Adhi Senggara sudah merampungkan gedung SMAN 2 pada 5 November lalu. Namun hingga berakhirnya masa kontrak kedua yang diperpanjang selama tiga bulan hingga November itu, juga tak mampu memberikan progress yang maksimal. Di lapangan, hingga kini pembangunannya terkesan jalan di tempat. Masih banyak rangka besi yang belum dicor hingga kini. Kalau pun ada kelas yang sudah jadi, suasananya masih ala kadarnya. Dari 28 kelas yang dibangun, baru 18 yang terpakai. Enam ruangan yang kini digunakan untuk proses belajar mengajar di lantai 2 belum memiliki pintu dan jendela kaca. Ruang dewan guru di lantai ini pun hanya disekat triplek. Kegiatan belajar mengajar bagi 885 siswa saat ini hanya memakai 22 ruangan, 18 ruangan berstatus pinjaman dari gedung baru yang belum rampung pekerjaanya, dan 4 ruangan dari gedung lama.
"Kami sudah mengatisipasi beberapa masalah, seperti memasang kanopi agar air tidak masuk. Hanya saja ruangan baru di lantai 2 belum mempunyai pintu dan kaca sehingga proses belajar mengajar terkadang terganggu suara dari luar," kata Syarifuddin sembari menyebut ada 73 guru yang mengajar di SMAN 2. Dari jumlah itu, 55 guru berstatus PNS, 18 guru lagi adalah tenaga honorer.
Syarifuddin menyatakan, pihak sekolah siap melaksanakan Ujian Nasional (UN) Maret mendatang bagi sekitar 296 siswa gabungan dari beberapa sekolah. Seperti diketahui, SMAN 2 menjadi sub rayon dan membawahi 9 sekolah yang ada di Samarinda. Untuk UN Maret mendatang, pihak sekolah menyiapkan 17 ruangan untuk menampung 296 siswa yang akan mengikuti Ujian akhir. Rinciannya, 261 siswa SMAN 2, 22 siswa dari SMA 16 dan 13 siswa dari SMA Al Mesra.
"Rencananya kami akan mengadakan try out persiapan UN pada 17 Februari nanti," katanya.
"Kami telah mendapat bantuan kursi dari disdik (Dinas Pendidikan), kalau tidak di bantu, kami tidak tau gimana. Saat ini ada 240 kursi plastik baru," tambahnya.