Jumat, 19 Maret 2010

Proyek SMAN 2 Terancam Dihentikan

Kamis, 18 Maret 2010 , 09:02:00
Hari Ini Hearing DPRD dan Disciptakot Bahas Selisih Anggaran

SAMARINDA – Persoalan ketidaksesuaian anggaran pembangunan gedung SMAN 2 dan SMAN 3 dalam APBD Samarinda 2010, dengan proses pelelangan dinilai bentuk pelanggaran terhadap peraturan daerah (Perda).

Anggota Komisi IV DPRD Samarinda Choirul Huda mengatakan, Pemkot Samarinda harus menjelaskan ketidaksesuaian anggaran yang paguhnya hanya Rp 6 miliar kemudian membengkak menjadi 15 miliar. “Anggaran disahkan dengan perda, sehingga saat ada selisih anggaran, dipastikan pelanggaran perda,” kata Choirul Huda, kemarin.

Untuk itulah, Ketua Fraksi PAN Samarinda ini meminta Pemkot Samarinda bertanggung jawab dengan adanya selisih. Masalahnya, belum ada alasan yang konkret kenapa bisa ada selisih. Selain itu, saat proses pelelangan dilaksanakan, dana pembangunan dua sekolah negeri tersebut tidak sesuai pagu anggaran yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Samarinda 2010. “Kalau sudah ditetapkan dan realisasainya beda, berarti ada yang tidak beres. Makanya, Pemkot Samarinda harus bertanggung jawab dan dewan menjalankan tugas sebagai kontroling,” sambungnya.

Dalam nota APBD, SMUN 2 hanya dianggarkan Rp 6 miliar sedangkan pengumuman pelelangannya mencapai Rp 15 miliar. Sama halnya denga proyek pembangunan SMUN 3, pagu di APBD disebutkan hanya Rp 5 miliar, saat lelang dibuka, tiba-tiba angkanya mencapai Rp 8 miliar. "Jangan sampai terjadi kesalahan anggaran Samarinda yang terus berulang-ulang oleh Pemkot Samarinda. Dan, kekeliruan harus dijelaskan sampai tuntas,” harapnya.

Agar semuanya bisa jelas, lanjut dia, Komisi IV DPRD Samarinda mengundang Dinas Cipta Karya dan Tata Kota (Disciptakot) Samarinda untuk membeberkan alasan selisih anggaran.Hasilnya hearing yang digelar di DPRD Samarinda, Kamis (18/3) hari ini. Hasilnya akan dikaji untuk menentukan langka selanjutnya. “Kalau melihat kronologinya, sudah ada pelanggaran perda. Namun semuanya akan ditentukan setelah hearing,” ungkapnya diamini H Pammu Lahide, anggota Komisi IV DPRD Samarinda lainnya.

Senada, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sukamto menyebutkan, dalam kasus pembangunan SMAN 2 dan SMAN 3 sudah jelas melanggar perda dan Pemkot Samarinda tidak transparan. Seharusnya, lanjut dia, harus ada koordinasi ketika ada pembengkakan. Tapi, ternyata sudah ada pemenang tender dulu.

Padahal belum ada koordinasi dengan legislatif. “Kalau terbukti melanggar, proyek dan pemenang tender bisa dibatalkan. Pokoknya, hearing harus ada kesimpulan agar masyarakat, terutama DPRD Samarinda sebagai wakil rakyat mengetahui dan bisa mempertanggung jawabkan,” timpal, politis asal Partai Demokrat ini.(art)

Selasa, 02 Februari 2010

Menengok Kondisi SMAN 2 Samarinda Enam Kelas Tanpa Kaca, Mushola Jadi ‘Kelas’

Kaltimpost, Selasa, 02 Februari 2010 , 08:39:00
Bagi yang pertama kali melintas di Jl Kemakmuran mungkin tak menyangka, gedung SMAN 2 hanyalah sebuah bangunan dengan rangka besi yang belum dicor.

Plang sekolah sedikit ‘tersembunyi dari pintu masuk, dengan pagar pembatas seadanya. Letak SMAN 2 berhadapan dengan gedung Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim yang juga masih dalam proses pembangunan. Tak seperti sekolah pada umumnya, tak ada gerbang atau pintu masuk. Jalan masuk ke dalam lebarnya sekitar 2 meter, inipun terhalang puluhan sepeda motor yang parkir. Di dalam, sebelah kiri ada ruangan mushola berukuran 6X6 meter, puluhan siswa tengah duduk ‘lesehan’ menyimak materi dari Guru.
“Ruangan kami gunakan untuk proses belajar mengajar pendidikan agama, dan kadang rapat-rapat kecil,” kata Plh Kepala Sekolah SMAN 2 H Syarifuddin Spd Map.
Lebih ke dalam, bangunan lama sejak SMAN 2 didirikan tahun 1981 masih digunakan. Untuk ruang dewan guru, dan satu lab komputer. Fasilitas yang ada pun ala kadarnya.
Ironi memang, 885 siswa SMAN 2 'dipaksa' belajar di ruang yang belum layak untuk ditinggali. Padahal, SMAN 2 dikenal sebagai salah satu SMA favorit di Samarinda. Bahkan sekolah ini memiliki banyak prestasi membanggakan di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional.
Awalnya, rencana pembangunan gedung baru oleh Pemkot pada Juli 2008 lalu menjadi kabar gembira pihak sekolah. Namun kini gedung tambahan 2 lantai dengan anggaran Rp 14,7 miliar dari APBD Kota Samarinda belum jelas kelanjutannya. Sejatinya, pihak kontraktor PT Yurdha Adhi Senggara sudah merampungkan gedung SMAN 2 pada 5 November lalu. Namun hingga berakhirnya masa kontrak kedua yang diperpanjang selama tiga bulan hingga November itu, juga tak mampu memberikan progress yang maksimal. Di lapangan, hingga kini pembangunannya terkesan jalan di tempat. Masih banyak rangka besi yang belum dicor hingga kini. Kalau pun ada kelas yang sudah jadi, suasananya masih ala kadarnya. Dari 28 kelas yang dibangun, baru 18 yang terpakai. Enam ruangan yang kini digunakan untuk proses belajar mengajar di lantai 2 belum memiliki pintu dan jendela kaca. Ruang dewan guru di lantai ini pun hanya disekat triplek. Kegiatan belajar mengajar bagi 885 siswa saat ini hanya memakai 22 ruangan, 18 ruangan berstatus pinjaman dari gedung baru yang belum rampung pekerjaanya, dan 4 ruangan dari gedung lama.
"Kami sudah mengatisipasi beberapa masalah, seperti memasang kanopi agar air tidak masuk. Hanya saja ruangan baru di lantai 2 belum mempunyai pintu dan kaca sehingga proses belajar mengajar terkadang terganggu suara dari luar," kata Syarifuddin sembari menyebut ada 73 guru yang mengajar di SMAN 2. Dari jumlah itu, 55 guru berstatus PNS, 18 guru lagi adalah tenaga honorer.
Syarifuddin menyatakan, pihak sekolah siap melaksanakan Ujian Nasional (UN) Maret mendatang bagi sekitar 296 siswa gabungan dari beberapa sekolah. Seperti diketahui, SMAN 2 menjadi sub rayon dan membawahi 9 sekolah yang ada di Samarinda. Untuk UN Maret mendatang, pihak sekolah menyiapkan 17 ruangan untuk menampung 296 siswa yang akan mengikuti Ujian akhir. Rinciannya, 261 siswa SMAN 2, 22 siswa dari SMA 16 dan 13 siswa dari SMA Al Mesra.
"Rencananya kami akan mengadakan try out persiapan UN pada 17 Februari nanti," katanya.
"Kami telah mendapat bantuan kursi dari disdik (Dinas Pendidikan), kalau tidak di bantu, kami tidak tau gimana. Saat ini ada 240 kursi plastik baru," tambahnya.

Jumat, 18 Desember 2009

NASIB SMADA KITA

Sabtu, 19 Desember 2009
Tambahan Dana Rp8 Miliar
Kelanjutan Pembangunan Gedung SMAN 2

SAMARINDA. Meski masih berantakan dan belum rampung secara keseluruhan, namun setidaknya, mulai ada kejelasan soal nasib kelanjutan pembangunan gedung SMAN 2 di Jl Kemakmuran, Samarinda Utara. Dalam waktu dekat, pembangunan gedung lanjutan tersebut akan segera ditender atau dilelang ulang.

Keterangan itu disampaikan Kepala Bidang Pembangunan Gedung, Dinas Cipta Karya dan Tata Kota (Discipkatakot) Samarinda, Ir H Sopyan Suparyadi saat ditemui harian ini di ruang kerjanya, Kamis (17/12) lalu.

Katanya, tender ulang itu dilakukan setelah beberapa kali berkoordinasi dengan sejumlah unsur terkait. "Kemungkinan besar, pertengahan Januari nanti kita sudah mulai proses tender," ujarnya.

Setelah tender, diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 6 sampai 8 bulan untuk merampungkan progress yang tersisa 30 persen lebih itu. Namun ia tak berani memastikan kapan rampungnya, sehingga para siswa bisa kembali bersekolah dengan nyaman. Pasalnya, pengerjaan fisik di lapangan baru akan dimulai setelah anggaran tahun 2010 disahkan.

Mengapa demikian? Karena untuk kelanjutan gedung sekolah tersebut, harus membutuhkan dana tambahan sebesar Rp8 miliar dari APBD tahun 2010. Jika ditambah dengan sisa dana lama sebesar Rp5 miliar setelah Rp9,7 milar-nya dibayar ke PT Yurdha Adhi Senggara (YAS), maka jumlah atau nilai proyek yang akan ditender pada pertengahan Januari mendatang itu bisa mencapai Rp13 miliar.

"Itu yang nanti dipakai untuk merampungkan pembangunan gedung SMAN 2 secara keseluruhan," timpalnya.

Bagaimana dengan PT YAS yang meski sempat diperpanjang masa kontraknya juga tak mampu merampungkan pembangunan gedung itu? Soal PT YAS, kata Sopyan kemungkinan besar tidak dilibatkan dalam tender ulang itu. Pasalnya, kontraktor tersebut sudah menjadi catatan hitam tersendiri pihaknya. Karena itu langkah mereka dengan tidak melibatkan PT YAS itu sebagai langkah pemberian sanksi.

"Perlu juga kami klarifikasi, bukan diputus kontraknya, tapi habis masa kontraknya. Sudah habis, tapi belum bisa rampungkan, makanya wajar kita tender ulang. Sebagai sanksi, ya kami tidak libatkan untuk tender nanti," tukasnya.

Selain itu, dari sisi hukum juga, kontrak untuk PT YAS tidak bisa diperpanjang lagi untuk yang kedua kalinya. Apalagi saat perpanjangan pertama pun tidak bisa memberikan progres yang maksimal.

"Ini sedang kita bereskan adminsitrasinya dengan PT YAS. Selanjutnya, nanti kita akan cari kontraktor yang lebih bonafid supaya tidak terulang lagi permasalahan yang sama," pungkasnya. (rm-2)

Sumber: Samarinda Post 19 Desember 2009

Senin, 30 November 2009

MANTAN WALIKELAS



Walikelas yang entah di temukan s Zack dimana ?
Foto diambil dari facebook tgl 30 Nov 2009.

ISON DAN ZAKARIA



Dua sekawan yang tidak terduga kapan ketemunya ?
Foto di dapat dari facebook tgl 30 Nov 2009.

Rabu, 18 November 2009

Berita Terkini

*Si Vivi main mantap dengan Waroeng Joeanda -nya, competitor di sekeliling juga punya daya tarik juga, namun tetap Waroeng Joeanda lebih unggul dalam mempertahankan pelanggannya. Dengan masakan yang khas, harga yang terjangkau dan suasana yang membuat selalu lapar, lapar dan lapar ...ingin rasanya nambah terus tapi apa daya perutnya tidak muat.

*Baru-baru ini Epin terkapar di RS AWS, berita disampaikan oleh Dharma Aviva, belum sempet mbesuk, yang berhasrat mbesuk mungkin masih di Teratai 2 No.1 RS AWS Samarinda, semoga cepet sembuh ya Pin !

*Tahun ini panitia reuni Fisika 88 tidak menyelenggaran acara buka puasa bersama, lantaran kelupaan. Insya Allah puasa 2010 kita selenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya.

*Update : Lagu-lagu lawas tahun 80-an di tambah, silahkan lihat di posting lama dengan Judul : Lagu-lagi Hit 80-an. Siapa yang punya lebih, bagi-bagi dong !

*Yoyon hampir kehilangan password-nya untuk ngupdate blog ini, karena kelamaan gak di update.

*Purwadi berhasil menyebrang jalan.

*Rusman masih tetep pakai kacamata-nya.

*Hery Purwanto tambah gendut, hati-hati lho kolestelor, tekanan dan penyakit-penyakit lain akibat kegemukan seperti kadas, kurap dan kutu air.

Minggu, 15 Maret 2009

Monolog

Ada yang inget gak terusan dari pembacaan script waktu kelas 2 :
"Hawa panas, udara mendung, langit tidak enak, hari apa sekarang ...?"